Sahara the Flower Samurai adalah sebuah manga singkat yang ditulis oleh Shibata Yuusaku (yang konon adalah mantan asisten Eiichiro Oda).
Bertemakan keadaan bumi setelah perang besar, dan seluruh daratan berubah menjadi padang pasir dengan robot-robot raksasa, Sahara sang samurai bunga berkelana
Dalam perjalananya, ia tak sengaja bertemu dengan Yae Tokiro, seorang anak yang membawa-bawa sebuah bunga dan abu mendiang ayahnya, untuk ditaburkan di "pohon kehidupan dunia" (kira-kira seperti itu lah namanya).
Omong-omong, kenapa Sahara disebut samurai bunga? Tak lain tak bukan karena pedang yang ia miliki bukanlah pedang/katana biasa. Pedang itu memiliki kekuatan untuk berubah (dan merubah sesuatu?) menjadi tanaman.
Hanya ada empat chapter, dengan 50an halaman. Ceritanya singkat dan jelas, tak banyak karakter yang tampil, tak banyak konflik yang terjadi. Namun gambar yang tersaji sangat baik. Tensi cerita dibangun dengan cepat, dengan tidak membuang-buang waktu menceritakan berbagai hal (yang seharusnya bisa saja dipanjang-panjangkan, kalau Shibata-san mau), dan aksi-aksi yang diberikan benar-benar memanjakan mata.
Saya sangat menikmatinya. Pertarungan yang hebat tanpa menunggu ratusan chapter, serta kekuatan yang ajaib-tapi-masuk-akal dari Sahara membuat tak ada momen meh pada manga ini.
Sahara sebagai seorang yang kuat tidak mengekspos (atau tidak sempat, mungkin) sisi naif karakter utama yang biasanya mengemban seluruh nasib tokoh dalam manga secara lebay. Ia datang, bertarung, menang. Vini vidi vici. Viva la vida.
8/10.