Wednesday, 13 April 2016

Review - Film : Jungle Book (2016)



Jungle Book 2016, adalah sebuah film Disney yang mengambil kisah anak-anak, “Jungle Book” yang memang sudah terkenal.
Mengenai seorang anak yang tumbuh besar di hutan, diasuh oleh kawanan serigala dan juga berteman dengan seekor panther bernama Bagheera (atau macan kumbang) yang berwatak serius dan beruang yang cukup humoris bernama Baloo. Mowgli, nama anak itu, harus menghadapi seekor harimau bernama Shere Khan yang juga telah membunuh ayahnya. Plot dari film ini sedikit berbeda dari cerita Jungle Book yang asli. Walau memang ada banyak sekali versi Jungle Book yang memang hampir semuanya berbeda-beda. Namun dalam reboot 2016 oleh Disney ini, ceritanya lebih disesuaikan dengan anak-anak. Tidak ada drama percintaan atau pembunuhan keji atau pesan moral yang berat. Tentunya masih enak ditonton, apalagi jika kita memang ingin menikmati film yang ringan namun seru bersama keluarga.

Dalam film ini, Mowgli diperankan oleh Neel Sethi, seorang artis anak pendatang baru, yang super, super briliian. Acting yang sungguh memukau, natural, tidak berlebihan, namun menjiwai dari seorang artis anak yang notabene baru dikenal. Bisa dibilang kekuatan utama dari film ini adalah Neel Sethi sendiri. Bagheera (Ben Kingsley) dan Baloo (Bill Murray) melakukan tugasnya dengan baik, sehingga kita bisa melihat berbagai perbedaan karakter dari masing-masing hewan.

Satu-satunya manusia (yang berperan, bukan figuran) tentu merupakan tantangan sendiri bagi tim produksi untuk membuat CGI yang apik, dan hal ini memang terbayar dengan melihat hasilnya. Kita akan merinding melihat Shere Khan, atau raja Orangutan raksasa bernama King Louie mengejar-ngejar Mowgli. Penggambaran mimik wajah para hewan yang tidak di-manusiakan membuat penampilan lingkungan hutan yang alami dan terasa real.

Satu hal yang cukup mengganggu adalah kesan buru-buru dalam plot, sehingga tidak semua scene dieksplorasi dengan maksimal. Seperti saat Mowgli berhadapan dengan seekor ular Phiton raksasa, Kaa (Scarlet Johansson), yang bahkan bisa dibilang scene tersebut agak absurd. Padahal karakter Kaa sendiri cukup penting dalam versi adaptasi lain dari Jungle Book. Juga pengembangan karakter Baloo, yang awalnya terlihat menyeramkan, tiba-tiba konyol, lalu pemalas, lalu berubah heroik, yang dirasa terlalu cepat dan kurang memiliki motif untuk itu semua. Ah dan satu lagi mengenai Baloo. Setahu saya, Baloo adalah seekor beruang madu. Ya, di film inipun digambarkan ia memakan madu. Akan tetapi di film ini ia digambarkan dengan…beruang grizzly? Seriously, beruang ini mencabik-cabik tubuh Leonardo di Caprio di The Revenant, dan kini ia memakan madu dan berteman dengan anak-anak?

Akhir kata, film ini bagus ditionton bersama anak-anak, mengajarkan anak-anak berbagai macam binatang. Anda bisa tertawa, terkejut, takut dan takjub melihat keanekaragaman hewan yang di close-up dan tampak nyata walaupun berbicara. Dengan semua kekurangan tadi, mungkin dari saya film ini dapat 7/10.
Dikabarkan pula, Warner Bros akan membuat sebuah adaptasi dari Jungle Book, yang akan di sutradarai Andy Serkis (Gollum) pada tahun 2018. Kita tunggu saja, akankah Warner Bros akan membuatnya lebih baik dari Disney?

No comments:

Post a Comment