Monday, 9 January 2017

One Punch Man - Sebuah Ulasan Anime Antimainstream

Halo. Sudah lama ga nulis disini nih. Berhubung setahun belakangan ada banyak kejadian tak terduga dan repot-repot, terpaksa blog ini sedikit terlupa. Hehe. Baiklah, tahun 2017 sudah datang. Ada beberapa film dan series yang ditunggu-tunggu di tahun ini. Bagi saya sendiri Sherlock season 4 dan One Punch Man season 2 adalah yang paling menarik untuk dinanti.

Beberapa waktu yang lalu, saya sempat membaca komentar-komentar yang dilayangkan pada meme mengenai Saitama -tokoh utama One Punch Man (OPM), melawan berbagai tokoh utama di anime lain, seperti, siapakah yang lebih kuat dsb. Dan...saya sedikit terkejut. Ternyata banyak yang tidak suka dengan OPM. Komentar-komentar seperti "Anime anak-anak," "Tidak seru, ga pernah kalah,"  "Ga realistis," (padahal hampir semua anime memang ga realistis toh) "Anime untuk bocah-bocah, menang terus," dsb dst.
Manga besutan ONE yang lalu digambar ulang oleh Murata (Eyeshield 21) ini animenya baru dibuat satu season. Mengenai cerita, sesuai judulnya: One Punch Man: lelaki sekali pukul. Semua musuhnya kalah dalam sekali pukul!
(Pengecualian pada Lord Boros, musuh utama season 1, dan Garou, salah satu murid pahlawan S class.)
Saitama adalah seseorang dengan kekuatan yang sangat luar biasa. Tenaga, kecepatan dan ketahanan tubuhnya tentu bukan tandingan monster-monster hingga hal itu membuatnya bosan. Lalu, apa yang dilakukannya karena bosan? Kalau saja Saitama berada di manga/anime lain tentu dia akan mulai menghancurkan dunia. Tetapi disini, ia adalah seorang pahlawan. Hero for fun, lebih tepatnya. Seorang cyborg bernama Genos yang menyaksikan sendiri kehebatan Saitama setelah menghancurkan seekor monster dengan sekali tepuk, menasbihkan diri menjadi muridnya. Di suatu rangkaian kota (kotanya dari A sampai Z) yang sering kedatangan monster, baik dari laut, tanah, gunung, udara, bahkan luar angkasa, terdapat sebuah asosiasi pahlawan dengan bermacam kekuatan. Semua pahlawan yang masuk ke asosiasi ini dikelompokkan berdasarkan kekuatannya. Saitama, dengan kekuatan luar biasa, toh tidak masuk ke jajaran S-class, kelompok pahlawan dengan kekuatan super yang mana Genos termasuk di dalamnya. Alih-alih, diawal ia hanya masuk ke kelompok C Class, kelompok pahlawan paling rendah! Kepribadian Saitama yang cuek dan polos, serta tidak gila pujian membuatnya tidak begitu dikenal. Rahasia akan kekuatan Saitama pernah dibeberkan, yang intinya: berlatihlah sampai botak!
Apa yang menarik dari manga/anime satu ini?
Hmmm.. jika dikatakan OPM tidak menarik karena musuh-musuhnya kalah dalam sekali pukul, tidak juga. Kalau anda menginginkan pertarungan gila-gilaan ala ala Dragon Ball atau One Piece, toh, Genos dan beberapa hero lain sering terlibat dalam pertarungan macam ini. Bahkan Genos harus berkali-kali babak belur dan kehilangan anggota tubuh (tapi berhubung ia cyborg, tentu saja ia bisa diperbaiki).
Justru keadaan menjadi menarik, ketika Saitama yang menghancurkan monster dalam sekali pukul itu dituduh penipu karena kekuatannya tidak cocok dengan penampilan botaknya. Dan satu yang paling saya suka dari sosok Saitama adalah, dibalik tampang cuek-cuek bodohnya, ada hati yang luar biasa, yang terpanggil untuk membantu orang lain, untuk menyelamatkan orang lain, bukan untuk pamer.
Alur penceritaan manga/animenya pun demikian bagus, bukan seperti kebanyakan cerita manga/anime lain yang mengandalkan alur datang-terlibat masalah-berantem-kalah-flashback-pidato kata mutiara-berantem lagi-menang.
Coba lihat episode dimana Mumen Rider, pahlawan no. 1 di C Class, dengan semangat berapi-api dan tubuh babak belur mencoba mengalahkan salah satu monster laut. Dengan semua dukungan warga yang terdesak dan kata-kata mutiara di tengah hujan, toh ia tetap kalah dengan sangat gampang karena tubuhnya memang tidak kuat. Kalau di manga/anime lain, saya yakin yang kemungkinan besar terjadi adalah tiba-tiba Mumen Rider menonjok titik lemah monster, membuat monster hampir sekarat, lalu bertarung habis-habisan, seakan serentetan kata mutiara bisa mendongkrak tenaga. Lihat, lebih realistis toh? Juga kejadian selanjutnya yang sangat dramatis, mengenai Saitama yang membiarkan dirinya menjadi 'tumbal' dikatakan penipu oleh semua orang demi kehormatan pahlawan lain yang tumbang karena monster itu. Hal itu semata-mata terjadi bukan karena Saitama ingin berbuat klise atau tiba-tiba sok bijak, melainkan ia melakukannya memang karena ia mau menyelamatkan harga diri teman-teman pahlawannya, dan juga karena ia tak ambil pusing dengan cemoohan orang padanya. Did it sounds like a kid's stuff?
Karena itu, jika anda mengatakan One Punch Man adalah untuk bocah-bocah, tidak seru karena tidak pernah menang, mungkin anda memang bukan pecinta alur cerita melainkan hanya menyukai adegan pertarungan mainstream berliku-liku berdarah-darah. Untuk itu..saya hanya bilang sayang sekali anda melewatkan sebuah petualangan luar biasa dari orang terkuat sedunia, baik fisik maupun mental!

No comments:

Post a Comment