Thursday, 11 June 2015

Review - Film - Jurassic World

" Groooaaar! Wooooor! "
Itulah quote paling terkenal dari penjahat sadis nan tiran, T-Rex. Namanya saja sudah Tyrannosaurus. Pasti kejam dong. Setelah dinosaurus tersebut bertahun-tahun menghilang dari layar lebar semenjak Jurassic Park III tahun 2001, kini taman Jurassic dibuka kembali dengan berbagai dinosaurus yang dijanjikan lebih dahsyat. Inilah dia, Jurassic World.

Saat datang ke gedung bioskop, saya melihat antrean yang cukup panjang walau tidak sepanjang saat Fast & Furious 7 kemarin. Saya sudah sedikit pesimis untuk mendapatkan tempat nonton yang strategis. Maklum, kemarin (10 Juni 2015) adalah premier Jurassic World di Indonesia. Saat sampai di kasir dan disuruh memilih bangku, ternyata masih banyak bangku yang kosong dan bahkan hampir semuanya yang kosong adalah bangku strategis, katakanlah bangku C, D, E yang tengah. Dan syukurnya saya dapat bangku yang pas. Ternyata banyak orang mengantre untuk nonton Insidious 3 (yang bahkan sampai dua theater) dan film hancur-hancuran-nya The Rock, San Andreas.

Baiklah, kembali ke Film. Film ini dibuka dengan plot yang kurang lebih sama dengan Jurassic Park pertama, namun kini taman sudah dibuka untuk umum dan bahkan menjadi tempat berlibur yang umum bagi masyarakat. Di taman Jurassic, orang-orang bisa menghadiri berbagai atraksi, menaiki bayi-bayi Triceratops, melihat hologram berbagai dinosurus, memberi makan T-Rex, hingga memberi makan salah satu dinosaurus terbesar yang ada di air, Mosasaurus. Semua berjalan lancar hingga salah satu dinosaurus 'ciptaan' para ilmuwan ternyata memiliki kemampuan dan kepintaran untuk bisa keluar dari kandangnya. Dinosaurus tersebut memiliki tubuh yang lebih besar dari T-Rex, dan bahkan ia bisa bersikap 'licik'. Beuh.

Chris Pratt sebagai jagoan di film ini menjanjikan action yang seru bersama para Raptor untuk memburu Indominus Rex, spesies terbaru Indomie, eh, maksudnya spesies Dinosaurus yang mengalami mutasi tadi.

Dari segi cerita, sebenarnya tidak terlalu mengejutkan dan berbelit-belit. Ada taman Purbakala, Dinosaurusnya lepas, ada jagoan, ada anak-anak, ada berbagai Dinosaurus, selesai. Dari segi visual grafis, tidak perlu diragukan, Bro. Bahkan semenjak Jurassic Park pertama di tahun 1993 kita sudah terkagum-kagum akan kemegahan dan keseraman Dinosaurus yang hidup kembali. Akan tetapi harus diakui, bahwa Jurassic World tidaklah se-intense pendahulunya yang pertama. Ada beberapa bagian yang memang khas dari seri Jurassic, seperti bersembunyi dan menahan nafas tepat disebelah gigi-gigi Dinosaurus (yang membuat kita juga seakan menahan nafas), hingga tapak kaki super besar yang mengguncang tanah. Semuanya ditampilkan dengan sangat baik.

Steven Spielberg kini 'hanya' duduk di bangku Executive Producer, dan mempercayakan Colin Trevorrow untuk menyutradarai berbagai makhluk purbakala beradu akting. Tidak ada yang terlalu buruk di film ini, begitupula tidak ada yang terlalu 'waw'. Jagoan yang badass, wanita yang cantik (yang berlari dikejar Dinosaurus dengan sepatu hak tinggi), dan anak-anak yang penuh harapan dan pintar. Semuanya diramu menjadi film keluarga yang bagus dan menakjubkan untuk ditonton di akhir pekan. Jika anda ingin menontonnya, pastikan anak anda tidak akan ketakutan melihat Dinosaurus memakan manusia, menguyah Dinosaurus lain, atau menginjak petugas.Oh iya, ada sekitar dua atau tiga jump scares yang mungkin akan membuat anda terkejut.

Overall, dari segi cerita biasa saja namun tetap enjoyable. Dari segi visual bolehlah dikatakan luar biasa. Dan satu lagi, sedikit spoiler : akhir film nya benar-benar memuaskan karena sang legend muncul. Wahaha. Sangat layak dan sangat saya rekomendasikan untuk tontonan keluarga di akhir pekan ini, daripada menonton San Andreas.

Nilai dari saya, 7,7.

No comments:

Post a Comment