Tuesday, 28 March 2017

Menerka Nasib Conan Edogawa

Detective Conan. Sebuah manga yang saat ini usianya lebih kurang 23 tahun. Sebuah manga yang alur ceritanya sudah tak perlu saya ceritakan lagi karena hampir seluruh masyarakat Indonesia pasti tahu. Sebuah manga yang bahkan saat ini hampir menyentuh 1000 chapter, dan filmnya (the movie, bukan episode anime) sudah mencapai 19 film. Tapi sialnya, sampai detik tulisan ini dibuat, conan tak kunjung mendapat aptx 4869 -sang obat penyembuh kesusutan tubuhnya, atau setidaknya menunjukkan kemajuan signifikan dalam pencarian organisasi jubah hitam.

Beberapa manga atau anime memang sah-sah saja tidak tamat, atau bahkan kalau bisa harus terus ada. Sebut saja Doraemon, Shinchan, atau manga lain yang sifatnya series. Namun, Detective Conan memulai cerita dengan premis yang keren, menuntun dan menuntut pembaca untuk terus mengikuti perkembangan cerita karena ada satu hal yang membedakan manga jenis ini dengan manga series: tujuan.

One Piece, Naruto, HunterXHunter, dan banyak lagi manga lain yang semuanya memiliki tujuan akhir. Pun demikian Detective Conan, dengan tujuan akhir yang diharapkan: Conan kembali berubah menjadi Shinichi, menangkap Organisasi Jubah Hitam, menikah dengan Ran Mouri. tamat. Tapi oh tapi, tujuan itu sepertinya semakin tak dipedulikan oleh Aoyama Gosho, sang mangaka (pengarang). Chapter-chapter semakin banyak, namun isinya hanyalah cerita yang sama sekali tak ada sangkut pautnya dengan benang merah garis besar cerita. Belum lagi masalah timeline. Dalam beberapa chapter awal, Shinichi digambarkan menggunakan telepon rumah atau telepon umum. Beratus chapter kemudian (yang dalam timeline komik hanya hitungan bulan) Shinichi yang telah malih jadi Conan 'dipaksakan' memiliki handphone. Jenis handphone yang ia gunakan bahkan berganti rupa mengikuti jaman. Di tahun 2000-an awal, handphone calmshell menjadi pegangannya. Dan beratus chapter kemudian, di tahun 2010, handphone yang ia pegang sudah menjadi touchscreen, dengan linimasa komik yang hanya beberapa bulan.
Dan selama 900 chapter yang terlewati, kalau saya tidak salah, sudah tiga kali festival tahun baru, beberapa kali musim panas dan dingin, serta tiga atau empat kali film Gomera tayang di bioskop. Semua itu, hanya terjadi kurang dari setahun dari linimasa komik.

Aoyama Gosho tentunya punya hak penuh tentang kapan kiranya ia akan menamatkan petualangan Conan. Hal itu seharusnya gampang saja, mengingat seluruh pemain sudah ada di 'panggung'. CIA, FBI, Organisasi Jubah Hitam, Kepolisian Jepang, semua sudah dilibatkan. Jika Aoyama ingin mengakhiri keegoisannya, prediksi dari saya, hanya butuh 20-30 chapter (2-3 buku fisik) untuk menyelesaikan semuanya. Itu sudah termasuk pembuka kasus, kemunculan epic bos Jubah Hitam, kejar-kejaran, tembak-tembakan, drama tangis-tangisan Ai, Ran dan Shinichi, keterlibatan dan kedatangan Heiji, Kazuha, Kepolisian dari Beika, Tokyo hingga Osaka, bahkan Radish, inspektur dari Amerika itu, bila perlu. Lalu gambarlah penyelesaian semuanya, termasuk nasib Kaito Kid, Saguru, atau Renya Karasuma sekalian.

Ya, ya. Saya ini pembaca Conan sejak jaman baheula. Komiknya tak pernah alpa dibeli oleh kakak saya atau saya. Hingga akhirnya kebosanan itu memuncak, mendidih dan pating plenyuk memaksa saya untuk tak lagi membeli komiknya. Saya tak ingin berburuk sangka mengatakan Conan hanya mendulang uang selagi masih laku..tapi ah, rasanya tak akan hilang pikiran itu hingga sensei Aoyama mau menamatkan  Detective Conan.

No comments:

Post a Comment